Sebagai kelas paling bergengsi pada kompetisi balap motor, MOTO GP adalah olahraga otomotif dengan anggaran biaya super mahal dibawah kelas GrandPrix F1. Sehingga hanya team pabrikan besar dengan support sponsor yang berlimpah uang maka baru bisa membentuk satu team untuk mengikuti kelas ini.
Harga untuk membelanjakan 1 unit motor dalam kelas moto-GP sudah mencapai kisaran juta dollar. Apalagi belum dengan segala komponen cadangan serta part pendukungnya yang sudah tentu juga teramat mahal dibanding harga motor bebek matic baru di Indonesia hanya untuk belanja satu unit rantai dan gear motoGP.
Lalu apa yang paling unik dari MOTO GP
Dengan power motor yang super dahsyat maka jika orang yang sebelumnya belum pernah merasakan bagaimana cara mengendarainya, maka dapat dipastikan ia akan spot jantung dan beresiko akan berakhir fatal.
Begini perhitungannya, kamu terbiasa membuka grip gas motor bebek kamu sampai ¼ putaran untuk mulai melakukan akselerasi dan itupun hanya akan menghasilkan power sebesar 2 hingga 3 HP dari total tenaga motor bebek 10HP.
Bandingkan dengan power motoGP yang dapat mencapai 240 HP untuk Yamaha M1 milik Rossi. Jika kamu mencoba mengendarainya, maka secara tidak sengaja kamu memutar grip gas sebesar ¼ putaran maka motor sudah memuntahkan tenaga sebesar 35HP. Dan power sebesar itu sudah selayaknya kamu mengendarai motor sport Kawazaki Ninja 150 dengan tenaga penuh yang mampu berlari hingga 180 Km/Jam.
Nah dari perhitungan sederhana tersebut kamu tentu tau apa yang terjadi jika motor sekelas motoGP dikendarai oleh orang yang memang tidak terlatih untuk itu. Bahkan mekaniknya saja tidak pernah menguji langsung dengan mengendarainya melainkan hanya dengan mesin DYNOTEST.
Seorang pembalap membutuhkan jam terbang tinggi untuk dapat naik kelas hingga sampai pada MOTO GP. Ini karena penyesuaian karakter sorang pembalap memerlukan waktu yang panjang hingga dapat mengenali dan mampu mengendalikan power motor yang paling dahsyat di dunia ini.