Menempuh perjalanan dengan menggunakan angkutan umum memang lebih praktis dan tentunya akan mengurangi kemacetan dijalan raya yang mana saai ini populasi kendaraan bermotor khususnya di kota kota besar sudah sangat padat dan membuat tidak nyaman.
Namun di sisi lain, masih banyak tindakan yang berakibat merugikan pihak penumpang yang secara sengaja dilakukan oleh oknum atau kru kendaraan umum itu sendiri seperti kejadian yang akan kami tulis ini.
Angkutan Bus Bagong Jurusan Malang Blitar Curang
Modus kecurangan ini kami dapati ketika musim liburan sekolah smester ganjil beberapa pekan yang lalu dimana memang kepadatan penumpang melonjak sangat pesat karena banyak yang berlibur keluar kota dengan menggunakan transportasi umum.
Dan sepertinya ini dijadikan sebuah kesempatan untuk meraup keuntungan meskipun dengan cara praktik yang sangat bobrok dan sangat tidak terpuji.
Berangkat dari daerah bekas terminal Gadang kota Malang, kami naik bus Bagong jurusan Blitar. Sementara tujuan akhir kami adalah Kota Tulung Agung sehingga kondektur menawarkan pada kami untuk langsung membayar tariff Tulung-Agung sebab dipastikan bus tersebut akan langsung menuju kesana tanpa berganti kendaraan di terminal Blitar.
Berhubung kami jarang naik bus dan tentunya ini adalah lebih mudah daripada harus naik dua kali yang akan merepotkan karena kami sekeluarga dengan anak anak kecil serta barang bawaan yang banyak.
Namun kejadian yang sungguh mengecewakan menimpa kami ketika kami dipaksa turun di terminal Blitar dan dipindahkan menuju bus lain yang berangkat ke arah Tulung Agung.
Pada awalnya pihak bus pertama menyatakan bahwa kami sudah tidak perlu membayar lagi karena tiket sudah ada sebagai barang bukti ketika nanti akan di lihat oleh kru bus yang kedua.
Akan tetapi semuanya hanyalah kebohongan yang mana di dalam bus kedua kami tetap di pungut tarif dan bukti tiket tersebut tidak dapat membantu apa apa. Penjelasan dari pihak bus kedua adalah, ini sudah menjadi kebiasaan para oknum bus jurusan Malang Blitar yang ingin segera kembali karena banyak penumpang yang harus di angkut ke arah Malang.
Kami hanya bisa bersabar dan pasrah, yang jelas ini sudah merupakan tindakan penipuan yang selama ini dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan mereka dalam mencari makan buat keluraganya yang akan diberikan rejeki hasil penipuan.
Untuk para pembaca artikel ini semoga dapat menjadi pelajaran berharga dan berhati hati jika hendak menempuh perjalanan jalur Malang-Blitar dengan bus Bagong. Pesan moral untuk kru bus bagong, semoga suatu saat mereka sadar bahwa cara yang mereka lakukan bukanlah sebuah contoh yang baik bagi keturunan mereka yang tentunya juga akan kecewa jika mengalami hal yang sama.