Ketika banyak orang tua yang mengatakan bahwa anaknya harus rajin belajar agar menjadi orang pintar dan tidak bodoh. Sebenarnya perkataan itu tidak ada yang salah, namun ada sesuatu yang secara tidak di sadari justru kurang bermanfaat dan belum tentu menjadikan hal yang menguntungkan.
Sudah sepantasnya orang tua berharap anaknya menjadi orang yang pintar khususnya berhubungan dengan akademik (pelajaran disekolah). Akan tetapi pada era sekarang ini yaitu jaman nya ekonomi kreatif menuntut agar seseorang lebih mampu mengembangkan ide yang berhujung menjadi duit dari pada hanya mengejar ilmu akademik yang belum pasti kelangsungan, serta posisi yang akan diperoleh kemudian hari.
Banyaknya pengangguran tanpa penghasilan pasti, padahal mereka memiliki identitas kelulusan dari sebuah universitas menandakan bahwa apa yang mereka dapati selama mereka menempuh pendidikan hanyalah sia sia belaka.
Tidak sedikit pula seseorang yang hanya lulusan SD cukup mampu membaca menulis dan berhitung saja akan tetapi sanggup bertengger pada posisi ekonomi di atas rata-rata bahkan banyak juga yang sukses menjadi pengusaha besar. Kejadian seperti ini bisa dikatakan merupakan sebuah keberuntungan atau takdir bagi beberpa orang yang menilai. Namun untuk seorang yang peka terhadap sebuah proses kesuksesan pasti menyampaikan bahwa semua ini adalah usaha.
Semestinya untuk orang dengan status berpendidikan pintar akan menjadi sosok yang lebih mapan dibanding dengan mereka yang sedikit bodoh. Inilah kehidupan yang semakin rumit dimana sikap lah yang menjadi penentu arah seseorang. Seorang yang pintar akademik belum tentu jaminan mampu membuat sikap tegas, mereka lebih sering terlalu banyak berfikir panjang tanpa segera bertindak meskipun tidak semuanya demikian. Ada pula yang cenderung memikirkan dampak buruk sebelum mereke mengetahui hasil baik yang akan diperoleh.
Lain pula dengan mereka yang kurang pintar namun tegas, sekiranya apa yang mereka hadapi adalah berupa keuntungan tanpa terlalu rumit memikirkan resikonya, berani dan main langsung saja entah nanti apa hasilnya. Kalaupun gagal mungkin bagi mereka sudah di anggap bukan rejeki. Namun jika berhasil maka harus tetap dilanjutkan dan dikembangkan sampai habis masanya.
Kenyataannya, dari sekian banyak orang bo*doh yang nekat, ternyata justru mereke sekarang memiliki taraf kehidupan yang lebih baik dibanding dengan beberapa teman mereka yang cenderung mengandalkan ilmu akademik hanya untuk menganalisa orang lain, bahkan dirinya sendiri tanpa sadar sudah sangat jauh ketinggalan.