Di Indonesia ini, banyak kisah unik dan nyeleneh yang tak ada di negara lain. Tidak hanya kisah aneh, banyak pula bisnis dan profesi ‘nyeleneh’ yang sepertinya tak ada di negara mana pun.
Ya, banyak yang mengatakan orang Indonesia itu kreatif. Bahkan ada yang secara bombastis menilai, orang Indonesia paling kreatif sejagad. Orang Indonesia, bisa membuat apapun jadi rupiah. Jadi ladang nafkah. Jadi tempat mendulang rejeki.
Berikut ini 4 bisnis dan profesi ‘nyeleneh’ di Indonesia yang dianggap unik, dan langka. Artian langka, karena dianggap hanya ada di Indonesia.
1. Bisnis Buang Hajat
Buang hajat. Pasti semua orang yang hidup harus buang hajat. Membuang kotoran dari tubuhnya. Ada dua cara buang hajat manusia. Pertama, lewat saluran kemih atau biasa disebut saluran k*ncing. Kedua, lewat lubang ‘d*bur’ atau biasa buang hajat besar.
Nah, di Indonesia, kegiatan buang hajat manusia itu bisa jadi lahan ‘bisnis’ tersendiri yang dapat menghasilkan dulangan rupiah menggiurkan.
Bisnis buang hajat ini memang menyasar khusus orang-orang yang sedang melakukan perjalanan. Tentu, dimana pun, ketika desakan buang hajat tiba, tak ada yang bisa menahannya. Itu pula yang ditangkap oleh orang-orang yang menganggap buang hajat bisa menghasilkan uang.
Di terminal misalnya, banyak kamar-kamar mandi umum. Kamar mandi umum tujuannya untuk menolong orang yang mau buang hajat saat hendak melakukan perjalanan. Nah, oleh orang-orang ‘kreatif’ itulah kamar mandi umum jadi lahan bisnis.
Buang hajat di kamar mandi pun tak gratis lagi. Tapi dikenakan tarif. Dulu masih sebesar 500 perak. Sekarang tarifnya sudah mencapai 2000 perak sekali buang hajat. Coba bayangkan bila sehari saja ada 100 orang yang buang hajat, maka 200 ribu rupiah sudah dipegang tangan. Kalau mencapai 1000 sehari, tinggal dikalikan saja. Dan itu tak mustahil, jika ‘lahan bisnis’ itu ada di terminal, tempat singgah banyak orang yang hendak melakukan perjalanan.
Strateginya cukup cerdik, kotak untuk menaruh uang buang hajat ditaruh depan pintu kamar mandi. Ya, terkesan seperti kotak sumbangan. Tapi, orang yang buang hajat, akhirnya mau tak mau harus menyisihkan uang, karena di dekat kotak selalu berdiri penunggunya. Maka rupiah pun mengalir dari orang-orang yang selesai kencing atau buang hajat besar. Tarifnya sama. Kencing 2000, buang hajat besar pun 2000 rupiah.
Tak hanya di terminal, di rumah-rumah makan pun strategi seperti itu banyak diberlakukan. Caranya sama, menaruh kotak, lalu ditungguin. Apalagi jika musim mudik, bisnis Buang Hajat marak terutama dijalur mudik. Di jalur Pantai Utara misalnya, banyak orang yang mengalihfungsikan kamar mandi rumahnya jadi kamar mandi umum. Tentu tak gratis. Bahkan sampai dipasang plang berisi besaran tarif buang hajat.